Kapal Induk AS-China Berlayar Nyaris Berdekatan


Rombongan kapal induk Amerika Serikat, Nimitz, dan kapal induk China, Shandong, diduga nyaris berlayar dalam jarak berdekatan atau close encounter. Informasi itu merebak kala pejabat kedua negara sama-sama mendatangi Taiwan.

Dugaan soal insiden itu merebak setelah tentara pembebasan rakyat (PLA) China menyiarkan rekaman seruan (dalam bahasa Inggris dan China) saat gugus tempur laut Shandong berlatih. Dalam video, terdengar awak kapal induk mengenalkan diri. “Ini kapal perang angkatan laut China 17,” demikian kata awak itu dalam bahasa Mandarin dan Inggris.

PLA tidak menyebut kapan dan di mana guspurla Shandong latihan. Hal yang jelas, sebelum video disiarkan, Guspurla Shandong dilaporkan berlatih di Laut China Selatan. Latihan itu digelar sejak Januari 2023. Sementara pada 11 Februari 2023, Komando Operasi AS di Jepang mengumumkan guspurla Nimitz juga berlatih di Laut China Selatan.

Pengamat militer China Song Zhongping mengatakan, video itu menunjukkan guspurla Shandong kemungkinan berpapasan dengan kapal atau pesawat asing. Sebab, awak kapal perang China hanya berbahasa Inggris kepada awak kapal atau pesawat asing. “Biasanya, kapal induk dari negara berbeda selalu menjaga jarak satu sama lain,” ujarnya sebagaimana dikutip Global Times, Jumat (17/2/2023).

Pengumuman itu, menurut Song, hanya mungkin dilakukan jika ada kapal perang atau pesawat tempur negara lain terlalu dekat dengan guspurla Shandong. Bisa juga kapal atau pesawat asing itu terlalu dekat dengan lokasi latihan guspurla Shandong.

Shandong dan Nimitz sama-sama dilaporkan berlatih menembak sasaran di laut dan udara. Guspurla kedua negara berbeda itu juga sama-sama melatih penerbangan helikopter dan jet tempur dari geladak kapal induk.

Song mengatakan, bisa juga seruan itu merupakan sapaan awak Shandong yang adalah bagian dari tata krama lazim di laut. Kapal dari dua negara berbeda biasanya saling menyapa dan mengenalkan diri jika berdekatan di laut.

Taiwan

Sementara dari Taiwan dilaporkan, Wakil Kepala Kantor Urusan Taiwan cabang Shanghai Liu Xiaodong tiba di Taipei pada Sabtu (18/2/2023). Ia dijadwalkan menghadiri Festival Lentera di Taipei. Pemerintah kota Taipei yang dikuasai Kuomintang mengundang Liu dan rombongannya.

Wali Kota Taipei Chiang Wan-an mengatakan, Pemkot Taipei gembira dengan lawatan itu. Kegiatan Liu dan rombongannya akan sederhana dan tidak menarik perhatian. Kegiatan mereka juga selaras dengan Dewan Hubungan Daratan, lembaga Taiwan yang mengurus hubungan dengan China.

Pemerintah Taiwan memang bersikap keras pada China. Walakin, pemerintah Tsai Ing-wen tidak melarang pemerintah kota dan kabupaten tetap berhubungan dengan pejabat China. Karena itu, Liu bisa datang atas undangan Pemkot Taipei.

Liu merupakan pejabat China pertama yang ke Taiwan sejak pandemi Covid-19 melanda. Sebelum pandemi, pejabat China rutin datang Taiwan atas undangan pemerintah kota atau kabupaten. Apalagi, jika pemda dikuasai partai oposisi pemerintah pusat.

Liu dan rombongan bergegas meninggalkan bandara setelah tiba. Mereka disambut massa pendukung dan penolak China. Dewan Urusan Daratan menyatakan, bahwa rombongan itu diizinkan bertandang selama tidak menarik perhatian.

Kepala Kantor Republik Taiwan Chilly Chen mengatakan, Taiwan selalu menerima pelawat. Walakin, pimpinan gerakan kemerdekaan Taiwan itu mengaku khawatir pada agenda politik seperti dalam lawatan Liu dan rombongannya. “Semua yang dilakukan China terkait politik. Tujuan mereka jelas penyatuan,” kata dia.

Lawatan Liu terjadi sehari selepas Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS Michael Chase dilaporkan akan bertandang ke Taiwan. Dilaporkan Financial Times pada Jumat (17/2/2023), Chase akan menyambangi Taiwan selepas berkunjung ke Mongolia. Jadwal pasti kunjungan Chase belum diungkap.

Departemen Pertahanan AS menolak berkomentar soal lawatan itu. Menhan Taiwan Chiu Kuo-cheng dan Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu tidak berkomentar soal lawatan itu. Chiu mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi. Ia hanya mengatakan, Taiwan akan menyambut siapa pun yang mau berteman. Sementara Joseph sama sekali tidak menanggapi pertanyaan soal Chase.

Ia menolak berkomentar soal dugaan Chase sebenarnya sudah mendatangi Kemhan Taiwan dan Institute for National Defense and Security Research. Menurut Financial Times pada Jumat malam, Chase sudah mendarat diam-diam di Taipei. “Kemhan tidak bisa berkomentar secara terperinci,” demikian pernyataan Kemhan Taiwan.

Kunjungan pejabat AS ke Taiwan selalu disikapi dengan keras oleh China. Lawatan mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus 2022 disikapi China dengan latihan blokade laut dan udara. China juga menembakkan beberapa rudal melintasi Taiwan. 

Sumber:

Kompas

Archive

Comments

Popular Post

Gunther Prien, Orang Sombong yang Sukses Mengolok-Olok Seluruh Angkatan Laut Kebanggaan Ratu Elizabeth

Mengenal 16 Kelas Kapal Angkatan Laut Amerika

"The First Ship For Airborne Operation": Ketika Peluncuran Layang-Layang Diatas Kapal Menjadi Cikal-Bakal Kapal Induk.